Jakarta, 23 Juli 2025 — Raksasa teknologi Amazon resmi mengumumkan akuisisi terhadap Imprint, sebuah startup yang fokus pada pengembangan wearable AI. Langkah ini menandai komitmen serius Amazon dalam memperluas portofolio produk berbasis kecerdasan buatan (AI), khususnya di sektor perangkat wearable yang sedang berkembang pesat.
Startup yang sebelumnya dikenal sebagai Focals AI ini memiliki tim yang terdiri dari mantan insinyur Apple dan Meta, dan dikenal tengah mengembangkan perangkat inovatif seperti AI pins dan smart rings. Perangkat-perangkat ini dirancang untuk memungkinkan interaksi alami dengan AI melalui suara, gerakan, atau sentuhan, tanpa bergantung pada layar.
Apa Itu Wearable AI?
Wearable AI adalah perangkat yang bisa dikenakan di tubuh—seperti cincin pintar atau pin yang disematkan di baju—dan memiliki kecerdasan buatan di dalamnya. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan asisten AI secara hands-free dan heads-up, tanpa perlu melihat layar seperti pada ponsel atau smartwatch.
Contohnya, AI pin dapat digunakan untuk memberikan perintah suara, menerjemahkan bahasa secara real-time, atau mengakses informasi kontekstual seperti cuaca dan lokasi pengguna. Sedangkan smart ring dapat digunakan untuk kontrol gestur, notifikasi getar, atau interaksi cepat dengan perangkat pintar lainnya.
Teknologi ini menjadi semakin relevan di tengah meningkatnya permintaan akan perangkat pintar yang tidak mengganggu aktivitas visual pengguna, tetapi tetap terhubung dengan ekosistem digital secara cerdas.
Meskipun nilai akuisisi ini tidak diumumkan secara resmi, langkah Amazon ini diperkirakan sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk bersaing dengan Apple, Google, dan startup lainnya dalam pasar teknologi konsumen berbasis AI.
Amazon juga diketahui telah melakukan berbagai eksperimen dengan perangkat wearable AI melalui divisi Lab126 — unit yang sebelumnya mengembangkan Kindle, Echo, dan Fire TV. Dengan akuisisi Imprint, Amazon diyakini ingin memperkuat keunggulan kompetitifnya di era baru AI personal assistant yang lebih portabel, intuitif, dan terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah ini juga sejalan dengan tren global yang menunjukkan bahwa wearable AI akan menjadi masa depan interaksi manusia dengan teknologi, menggantikan peran dominan smartphone dalam banyak situasi harian.